Senin, 23 Juli 2012

kualalumpur, singapore, malaka, "4"

Malaka.... !!!
Perjalanan kali ini hanya saya dan ubay karna temen-temen yang lainnya sudah pulang kedaerah masing-masing berhubung tiket kepulangan kita masih lama jadi kita mampir kemalaka, sebelumnya nggak ada niat kesana hanya bermodalkan keberanian saja yang membawa kita kesana.
Dari sinngpore kita menuju ke terminal larkin yang ada di johor baru, waktu perjalanan singapore menuju terminal larkin kita sempat kebingungan karna waktu bus behenti di imigrasi singapore nggak ada pemberitahuan sama sekali semua nya pada turun kita pun ikut aja. ternyata selesai pengecapan kita naik mobil kembali dengan tiket yang sudah kita beli tadi walaupun dengan mobil yang berbeda.
samapai lah kita di terminal larkin bus tujuan kemalaka besok pagi mulai beroprasi akhirnya kita bermalam disana sambil menuggu pagi kita nongkrong di warung kopi, satu persatu bus  mulai meninggal terminala larkin sampai tak tersisakan lagi. terminal mulai senyap dari keramaian mata pun mulai terpejam dikit demi sedikit. kumandang adzan mulai berkumandang kita pun sholat di masjid yang ada di terminal yang terletak di lantai tiga, selesai sholat subuh baru kita melanjutkan tidur kembali tidak hanya kita saja yang tidur di dalam ternyata banyak juga yang pada tidur.   

terminal larkin
menu malam kita
Tak terasa sudah pukul delapan pagi siap-siap untuk menuju kemalaka nggak pake mandi hanya cuci muka dan gosok gigi lansung turun dari mushola menuju tempat pembelian tiket. ada calo yang menawarkan tiket langsung kita beli nggak pake mikir lagi karna masih dalam keadaan linglung pas di dalam kendaraan baru tersadar kenapa nggak seleksi dulu yang mana yang paling murah."tak apalah sesuai dengan harga"
perjalanan kemalaka di tempuh dengan waktu dua jam, "lumayan bisa buat tidur" si ubay dan penumpang yang lainnya pada menikmati tidur mereka di dalam bus sedangkan saya gelisah nggak karuan mau tidur nggak bisa yang ada pusing, pegel, panas, padahal mobil nyaman ber-Ac."pertanda sakit"
Sampai lah kita di terminal malaka belum tau transportasi untuk menuju ke tempat wisata yang terkenal di malaka dengan bangunan tua nya ala portugis. sempat tanya sana sini dan juga temen via mobile kata mereka naik aja mobil yang bernomor kan 17. bus nya sesak penuh dengan penumpang yang pada berdiri. kebanyakan yang menuju kesana orang-orang bermatakan sipit  ada juga dua orang bule yang juga ikut kesana dengan membawa ransel yang berukuran super duper besar seperti nya belibur dalam waktu yang panjang. "yang nggak saya habis pikir berapa Kg berat ransel tersebut ransel saya aja uda berat nya minta ampun apa lagi punya mereka.





 
Sampai lah dikwasan bangunan tua kita sudah disambut dengan tulisan welcome to malaka yang terpapar di bangunan berkukran cukup besar. dikiri kanan banyak sekali bangunan tua yang masih kokoh dan terawat keunikan dari bangunan nya kebanyakan berwarna merah tua. kaki pun siap untuk melangkah menjelajahi tiap sudut bangunan mencari spot yang bagus untuk diambil gambar. dengan fotografer yang cukup terkenal si ubay dari surabaya "hehehe". tentunya saya jadi model ya. panas nya terik matahari makin terasa membuat keringat bercucuran bau asem,asin,manis seperti permen nano dehh.



Tidak hanya bangunan tua yang bisa kita nikmati banyak juga musim-musium lama. dan juga bisa menyewa becak atau sepada untuk menglilingi kawasan tersebut, kalau ingin terasa lagi menikmati perjalan menggunakan boat mengelilingi sungai yang ada disana. "pasti nya mahal"



dari kajauhan mata mulai tertuju pada toilet yang ada didepan kita, tak pikir panjang siap untuk basah-basahan membersihkan badan dari segala bau, pass banget ada tempat mandi dengan sower seprti yang ada dihotel membuat saya berlama-lama mandinya. "kesegran pun didapat" kesegaran yang di dapat kini berubah saya dan si ubay berpisah sementara karna saya merasa capek, pusing ,laper, saya istirahat di foodcourt dan si ubay melanjutkan hunting fotonya.



Kecerian yang tadi dirasakan kini berubah menjadi sebaliknya yang mana nggak bakalan bisa terlupakan, saat saya mulai sakit di negeri orang. "seperti anak sebatang kara" nggak ada orang tua, sanak saudara si ubay tak tau entah dimana. panas badan pun mulai meningkat nasi yang sudah di pesan tak dimakan, mau membeli obat pun susah dicari untungnya ada ibu penjual yang baik hati mau merawawt saya mulai dari air hangat obat-obatan di siapin. "alhamdullah" serasa punya orang tua.


Obat pun mulai bereaksi membuat saya mengantuk, untung nya ada kursi yang emang bisa di tiduri, dengang memberitahui si ibu saya ingin istrhat sebentar disini ? silahkan kata si ibuk, tak peduli sama sekitarnya yang pada melihat saya kebetullan pada makan juga disana. tak bebrapa lama istrhat, saya teringat si ubay menuggu di tempat bis kita turun tadi untuk kembali ke kualalumpur. saya cukup kan tenaga untuk kembali ke kualalumpur karna besok kita akan kembali kerumah masing-masing. walaupun hanya sebentar di malaka tetap aja bermakna. siap untuk kembali ke kualalumpur yang akan berlanjut malam terakhir disana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar