Langsung
aja ke inti ceritanya setelah lama saya berburu tiket promo dan menunggu
berbulan-bulan akhirnya tibalah waktunya saya untuk terbang. “thanks AA” beberapa mata uang pun tiap
Negara sudah saya siapkan secukupnya. mendekati keberangkatan saya mulai deg-degkan”biasalah
first”. Sebelum kebandara saya sholat zuhur dulu sambil berdoa biar tidak
terjadi apa-apa dijalan, tak lupa pula minta ijin pamitan kepada orang tua “Alhamdulillah” dikasih tambahan uang
lumayan buat bayaran airport-tax. Waktu semakin mendekati keberangkatan makanpun
terlewatkan, goes to bandara dengan mengendarai sepeda tak perduli lampu
merah mau kuning atau pun hijau yang
penting motor menyalip setaip kenadaraan yang ada di depan dengan kecapatan
penuh. tibalah lah di bandara sultan Mahmud badarudin dua tempat check-in
barusan saja tutup. “siall mending check-in via hp td” saya
melapor kepada putugas check-in yang masih di depan layar computer dengan raut
wajah sedih kemerah-merahan sambil berkata tolong dong mas dibantu ini
penerbangan saya pertama kali menggunakan AA ? “temen saya sudah menunggu
diatas di jlan tadi macet. “ngeles dikit”
karna si petugas itu prihatin sama saya dia pun menuju keatas ngak tau ngapain
mungkin melapor sama petugas yang diatas sana. Sambil menuggu saya berdoa dengan
mulut komat-kamit ”seperti mbh dukun” semogga nggak batal penerbangan yang sudah
lama dinanti-nanti, tak lama kemudian petugas itu pun datang melayani saya
dengan catatan lain kali jangan seperti ini karna ini penerbangan
internasional. “allhamdullah” tapi
ini belum selesai masih ada satu lagi yang harus dileawti. Pihak imigarsipun
sudah tutup sambil ngomel-ngomel marah ngak karuan saya hanya bisa diam tampa
kata seperti lagunya d’masive
untungnya masih dilayani. “ jadi
pelajaran buat saya”
Setelah
selesai proses tetek bengek ini itu yang menegangkan saya mulai memasuki
pesawatsa sambil menghelan napas lega horeee,,, "penerbanganpun dimulai “alhamdulillah”. Keberangkatan saya lebih
cepat dari jadwal sebelumnya jarak yang ditempuh kurang lebih satu jam
setengah, perbedaan waktu antara kuala lumpur Palembang satu jaman. pukul 3.40
pesawatpun tiba di bandara kuala lumpur LCC lansung menuju ketempat pengecapan
imgrasi Malaysia. Antrian cukup panjang membuat saya bosan untungnya ada mbx
ririn dan rina sama-sama dari Palembang
yang uda janjian untuk jalan bareng sambil
antri kita obrol saling mengakrapkan diri. Pas waktu giliran kita pengecapan
saya bingung mau kiri atau kanan biar sama-sama selesai saya pilih sebelah kiri
“welehwelehhhh” putagasnya serem banget mana kumisnya tebal, badan ya item,
mata melotot lagi. “oww seram” maaf ya pak kidding. Yang bikin lucu pas mau
pengambilan sidik jari saya salah melatakan jari, saya tekan beberapa kali ngak
berhasil ternyata salah tuhh. “jadi malu”
akhirnya dapat juga cap dari imgrasi. “kebayangkan
seneng ya baru dapat cap pertama luar negri”
Di
bandara kita sudah janjian sama anak-anak dari beberapa daerah muali dari
medan, Palembang, Pontianak, solo, Jakarta, Surabaya dan sulawesi karna kita
sebelumnya saling mencari teman seperjalanan melallui beberapa forum di
internet jadi sewaktu di Indonesia kita saling berkomunikasi satu sama lain,
setelah berkumpul semua kita membeli tiket mobil bus tujuan KLSentral kurang
lebih satu jam sampai lah kita di KLsentral kitapun bertemu kembali sama mbx
Helen yang sudah duluan di KL Berhubung
Helen masih beberapa hari lagi di KL mengajak kita bersama-sama
mengnikmati kota kualalumpur sebelum kembali ke indonesia. Yang membuat saya
kagum sama dia begitu berani nya jalan sendirian di Negara orang saya aja masih
belum berani. Pas saya Tanya ini yang ke berapa kali nya jalan ke luar negri ?
dengan santai nya dia menjawab ini pertama kalinya,emang sih banyak orang yang
biasa melakukan perjalanan single backpacker karna ini yang pertama saya lihat
makanya saya kagum. ”cukup deh cerita
tentang mereka”
Di satasiun KLsentar cukup rame
yang menggunakan transportasi tersebut sayapun mencoba belajar pertama kalinya
membeli tiket tujuan pasar seni di mesin penjualan keluar lah koin plastic
berwarna biru dengan harga satu ringgit setengah “lumayan bisa dimengerti” sampai lah dipasar seni pas mau keluar
kenapa ngak kebuka-buka palang pintunya ternyata koin tadi harus dimasukan dulu
di baru bisa kebuka. ”hehhehe” lanjut menuju ke pengenipan yang harus dicari dulu Tanya sana-sini. Nama
penginapan kita backpacker traveller inn dengan harga 46 RM permalam, bagi dua
sama si ferdy anak Pontianak “lumayan
nyaman lah menurut saya yang penting bisa tidur” setelah bersih-bersih
mandi dan sholat kita awali wisata malam peratama menuju menara kembar
“petronas” sebelum menuju kesana kita makan malam dulu di sekitaran chinatwon
setelah selesai lanjut ke stasiun pasar seni tujuan KLCC. Sampai lah di kawasan
KLCC dari kejahuan menara kembar sudah bisa terlihat beberapa teman mulai
berpose masang gaya di depan kamera “narsis”
dari kejahuan belum puas rasanya kalau belum mendekati lebih dekat dan masuk
kedalmnya. Sambil istirah di sekitaran taman di depan petronas tak terasa pukul
menujukan jam sebelas malam kita sudahi wisata malam nya di menara kembar “petronas”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar